Mayoritas
masyarakat Indonesia masih belum memahami pentingnya pola konsumsi terhadap produk
hewani. Kurangnya pengetahuan mengenai pentingnya konsumsi produk hewani, berakibat
pada buruknya pola konsumsi masyarakat yang lebih mementingkan pangan seadanya
dengan gizi yang rendah tetapi bergaya hidup mewah. Hal ini berimbas pada rendahnya
konsumsi daging ayam dan telur. Meskipun dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan, namun konsumsi daging ayam masyarakat Indonesia masih kalah dengan
negara-negara tetangga. Menurut data FAO pada tahun 2015, rata-rata konsumsi
daging ayam Malaysia dan Singapura sudah berada pada kisaran 25 kg/kapita/tahun
sedangkan Indonesia masih di angka 8 kg /kapita/tahun. Peningkatan konsumsi
daging ayam dan telur nasional menjadi fokus penting yang harus diwujudkan pemerintah
dalam upaya meningkatkan gizi bangsa, karena daging ayam dan telur merupakan produk
protein hewani yang paling murah dengan kandungan gizi tinggi dan menyehatkan.
Daging ayam merupakan produk utama
industri perunggasan yaitu ayam pedaging (broiler)
yang telah mengalami perbaikan genetik sedemikian rupa dan dipelihara dengan
manajemen yang baik mengutamakan aspek kesehatan serta higienitas (hygine). Telur merupakan produk utama
industri layer yang memiliki
kandungan protein tinggi dan harga yang terjangkau. Dengan keunggulannya itu
telur seringkali disebut sebagai the nutritious
food, the cheap food and the delicious food. Keunggulan daging ayam dan
telur dibandingkan dengan produk hewani lainnya adalah kandungan gizi dan harga.
Menurut USDA, 100 g daging ayam mengandung Air (65 g), Energi (215 kkal),
Protein (18 g), Lemak (15 g), Lemak jenuh (4 g), Kolesterol (75 mg), Ca (11
mg), Fe (0,9 mg), Mg (20 mg), P (147 mg), K (189 mg), Na (70 mg), dan Zn (1,3
mg). Vitamin dalam daging ayam antara lain vitamin C, vitamin B1 (hiamin),
riboflavin, niacin, vitamin B-6(pyridoxamine), folat, vitamin B-12, vitamin A,
vitamin E (tocopherol), vitamin D dan vitamin K. Kandungan gizi satu butir telur
utuh antara lain Air (74 g), Energi (162 kkal), Protein (12,8 g), Lemak (11,5
g), Karbohidrat (0,7 g), Ca (54 mg), P (180 mg), Fe (2,7 mg), vitamin A (900
SI) dan vitamin B1 (0,01 mg). Menurut data dari detik.com, harga daging sapi per
september 2017 mencapai Rp 90.000,- hingga Rp 120.000,- per kg sedangkan daging
kambing mencapai Rp 70.000,- hingga Rp 80.000,- per kg. Menurut Pinsar
Indonesia, harga daging ayam dan telur hanya kisaran Rp 28.000,- hingga Rp 35.000,-
per kg dan Rp 18.000,- hingga Rp 20.000,- per kg. Dengan kandungan protein yang
tinggi dan harga yang murah, menjadikan daging ayam dan telur pilihan utama
dalam upaya peningkatan gizi masyarakat.
Meskipun terbilang rendah, namun
konsumsi daging ayam dan telur telah terbukti bisa menjangkau berbagai elemen
masyarakat baik tingkat menengah ke atas maupun menengah ke bawah. Berdasarkan
hasil survei di wilayah Jawa, rata-rata uang yang harus dikeluarkan masyarakat untuk
mendapatkan makanan siap saji dengan lauk pauk berupa daging ayam dan telur
tidaklah mahal. Pengeluaran normal yang dikeluarkan untuk nasi sayur dengan
sepotong daging ayam rata-rata hanya seharga Rp 12.000,- hingga Rp 25.000,-
sedangkan untuk nasi sayur dengan sebutir telur ayam siap konsumsi normalnya rata-rata
hanya seharga Rp 8.000,- hingga Rp 15.000,-. Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan masyarakat untuk mengkonsumsi daging ayam dan telur harusnya dapat
ditingkatkan, karena gizi yang terkandung dalam daging ayam dan telur sangat bermanfaat
untuk kesehatan dan kecerdasan. Peningkatan kesadaran untuk memperbaiki pola
konsumsi pangan hewani sangat diperlukan, mengingat sebetulnya terdapat produk
hewani yang murah dan bergizi tinggi diantaranya yaitu daging ayam dan telur.
Oleh karena itu, dalam rangka “Hari Ayam dan Telur Nasional” yang diperingati
setiap tanggal 15 Oktober, marilah kita menjadi agen perubahan bangsa untuk
mengajak saudara-saudara kita agar meningkatkan kesadaran akan pentingnya
konsumsi daging ayam dan telur dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih sehat
dan cerdas. Hal ini sesuai dengan tema Hari Ayam dan Telur Nasional 2017 yaitu
“Ayam dan Telur Makanan Kita Semua”, yang berarti bahwa ayam dan telur menjadi
makanan semua lapisan masyarakat, karena harganya terjangkau dan kandungan
gizinya luar biasa (selengkapnya dapat dilihat pada http://www.pinsarindonesia.com).
Dengan mengonsumsi sebutir telur sehari dan sepotong daging ayam, tubuh kita akan
lebih sehat dan cerdas.